Cara Membaca Nilai Kode Warna Resistor - Mantapbgt.com

Cara Membaca Nilai Kode Warna Resistor

Mantapbgt.com – Resistor merupakan salah satu komponen elektronik yang sangat sering digunakan dalam pembuatan berbagai macam rangkaian elektronik. Resistornya sendiri tersedia dengan berbagai besar nilai, yang akan ditandai dengan kode warna pada tubuh resistor tersebut. Pada artikel ini, kami akan membahas tentang kode warna resistor, bagaimana memahaminya, dan bagaimana cara membaca nilai resistor melalui kode warna di tubuh resistor.

Apa Itu Resistor?

Sebelum membahas kode warna pada resistor, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu resistor. Resistor adalah suatu komponen elektronik yang berfungsi untuk mengurangi arus listrik. Resistansi pada resistor diukur dalam ohm (Ω) dan besarnya bergantung pada material dan dimensi yang digunakan pada resistor tersebut.

Kode Warna pada Resistor

Pada umumnya, resistor akan memiliki garis-garis warna pada tubuhnya yang disebut dengan kode warna resistor. Kode warna tersebut terdiri dari 4 hingga 6 garis warna yang akan sangat penting untuk mengetahui nilai resistansi dari suatu resistor.

Setiap warna memiliki nilai yang berbeda dan urutan garis-garis warna tersebut akan menentukan besar nilai resistansi resistor tersebut. Berikut adalah tabel warna pada resistor beserta nilai yang terkait:

Warna Pita 1 Pita 2 Pita 3 Pita 4
Hitam 0 0 1
Cokelat 1 1 10 1%
Merah 2 2 100 2%
Jingga 3 3 1K
Kuning 4 4 10K
Hijau 5 5 100K 0.5%
Biru 6 6 1M 0.25%
Ungu 7 7 10M 0.1%
Abu-abu 8 8 0.05%
Putih 9 9
Emas 0.1 5%
Perak/Lorot 0.01 10%
Baca juga:  Cara memasang dioda dan elco yang benar pada trafo

Cara Membaca Kode Warna pada Resistor

Setelah mengetahui nilai-nilai pada tabel warna di atas, sekarang kita perlu mengerti bagaimana cara membaca kode warna pada resistor. Ada dua cara umum dalam membaca kode warna resistor yaitu:

1. Membaca Kode Warna pada Resistor dengan 4 Warna

Pada format kode warna resistor 4 warna, urutan warna mulai dari warna pertama hingga warna keempat menunjukkan besar nilai resistansi. Contohnya, resistor dengan warna-warna merah-kuning-hijau-emas menunjukkan nilai resistansi 240 Ω (+/- 5%).

2. Membaca Kode Warna pada Resistor dengan 5 Warna

Pada kode warna resistor dengan 5 warna, warna pertama hingga ketiga menunjukkan digit-digit pertama nilai resistansi. Sementara itu, pada warna keempat menunjukkan faktor pengali, dan warna kelima sebagai tolerance resistor tersebut. Contohnya resistor dengan warna-warna cokelat-hitam-merah-oranye-hijau menunjukkan nilai resistansi 1.2 kΩ (+/- 0.5%).

##Faktor Pengali pada Kode Warna Resistor

Faktor pengali adalah nilai yang akan menentukan besarnya satuan pengukuran nilai resistansi. Faktor pengali biasanya dilambangkan dengan huruf E pada kode warna resistor. Contohnya, resistor dengan kode warna cokelat-hitam-oranye memiliki faktor pengali 10^3 atau 1000.

Toleransi pada Kode Warna Resistor

Toleransi pada resistor atau nilai toleransi resistor menunjukkan besarnya deviasi (kesalahan) toleransi nilai resistansi suatu komponen. Kita dapat menemukan nilai toleransi itu dalam bentuk persentase ketidakpastian dalam besaran nilai komponen. Nilai toleransi resistor biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (+/- %) atau kode huruf pada kode warna resistor.

Berikut adalah tabel kode warna resistansi yang menunjukkan nilai toleransi:

Warna Nilai Toleransi
Cokelat +/- 1%
Emas +/- 5%
Merah +/- 2%
Perak/Lorot +/- 10%
Tanpa Warna +/- 20%

Aplikasi Kode Warna Resistor

Kode warna resistor digunakan pada banyak rangkaian elektronik untuk menentukan nilai resistansi. Beberapa contoh penggunaan resistor pada rangkaian elektronik antara lain:

  • Mengendalikan kecepatan motor DC
  • Mengatur besar arus output pada LED
  • Mengatur level volume pada amplifier
  • Pengendali transmisi data
  • Pada sirkuit filter
  • Sebagai bagian dari rangkaian sumber daya DC yang stabil
  • Pengatur kecepatan kipas dalam CPU
Baca juga:  Contoh Skema Power Supply CT, Jenis dan Fungsinya

Kesimpulan

Kode warna resistor adalah metode standar untuk menandai nilai resistansi dalam komponen resistor. Kode warna ini sangat penting bagi para insinyur elektronik dan teknisi karena menunjukkan nilai dasar yang sangat dibutuhkan dalam perakitan rangkaian elektronik. Berbekal pengetahuan mengenai kode warna resistor, kita bisa lebih mudah memilih resistor yang tepat dan membuat rangkaian elektronik yang sesuai dengan kebutuhan.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai kode warna resistor:

  1. Apakah kode warna resistor berlaku di seluruh dunia? Ya, kode warna resistor bersifat standar dan diakui secara internasional oleh seluruh industri elektronik di seluruh dunia.
  2. Apa yang terjadi jika resistor tidak memiliki warna pada tubuhnya? Jika resistor tidak mempunyai garis warna pada tubuhnya itu berarti nilai resistansi tidak bisa diketahui dan resistor tersebut dianggap tidak berguna.
  3. Dapatkah dua jenis resistor yang sama memiliki nilai resistansi yang berbeda? Tidak, nilai resistansi pada resistor yang sama akan selalu sama asalkan resistor tersebut dalam kondisi yang baik.
  4. Apa itu faktor pengali pada kode warna resistor? Faktor pengali pada kode warna resistor adalah faktor yang digunakan untuk mengubah nilai resistansi menjadi satuan pengukuran yang lebih besar atau lebih kecil.
  5. Apa ukuran nilai toleransi pada resistor yang baik? Nilai toleransi yang baik untuk resistor biasanya berkisar antara 1-5%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

12 − three =